Minggu, 14 Agustus 2016

Memahami Inti Wacana dari Penalaran

          Memahami Inti Wacana dari Penalaran
Pada dasarnya, ada dua macam penalaran karangan, yakni induktif dan deduktif.
a.    Penalaran Induktif
Penalaran induktif adalah proses berpikir logis yang diawali dengan observasi data, pembahasan, dukungan pembuktian, contoh, dan diakhiri kesimpulan yang merupakan inti wacana atau gagasan utama.
Penilaian induktif dibagi menjadu tiga macam, yakni: generalisasi, analogi, dan sebab akibat. Generalisasi adalah proses penalaran berdasarkan pengamatan atau sejumlah gejala (data) yang bersifat khusus atau yang sejenis dan diakhiri dengan kesimpulan yang bersifat umum. Analogi adalah proses penalaran berdasarkan pengamatan terhadap gejala khusus dengan membandingkan suatu objek sampai kesimpulan yang berlaku umum. Sebab akibat adalah proses penalaran berdasarkan hubungan sebab akibat atau akibab sebab.
Contoh 1: Generalisasi
Besi apabila dipanaskan dalam suhu tertentu akan memuai. Tembaga jika dipanaskan pada suhu tertentu juga akan memuai. Jadi semua logam jika dipanaskan pada suhu tertentu akan memuai.
Contoh 2: Analogi
Triana adalah guru bahasa Indonesia SMK Bunda Kandung, lulusan Universitas 1 Jakarta. Ia seorang guru yang profesional. Siswa-siswanya sangat senang karena apa yang diajarkan selalu dapat dipahami dengan baik. Wajarlah kalau nilai ujian nasional bahasa Indonesia siswa-siswi SMK Bunda Bandung selalu baik. Namun, sangat disayangkan tahun ini Ibu Triana pindah tugas karena mingikuti suaminya bekerja di Kalimantan. Oleh karena itu, Bapak Usman harus mencari guru baru lulusan Universitas Negeri Jakarta dengan harapan ia juga guru yang profesional seperti Ibu Triana.
Contoh 3: Sebab akibat
Banjir di India tahun ini disebut para pejabat sebagai yang terburuk dalam puluhan tahun di India Selata. Banjir ini menggenangi jutaan hektare ladang, termasuk perkebunan tebu. Banyak pohon tebu rusak dan tidak dapat dimanfaatkan lagi sebagai bahan baku gula pasir. Jadi sudah dapat dipastikan produksi gula pasir di Karnataka – penghasil gula pasir terbesar nomor tiga di India akan anjlok tahun ini.
b.             Penalaran Deduktif
Penalaran deduktif adalah proses berfikir logis yang diawali dengan penyajian fakta yang bersifat umum, disertai dan diakhiri dengan fakta atau sikap yang berlaku khusus.
Contoh:
Hujan deras dan angin kencang, Selasa (6/10) terjadi di Mojokerto, Jawa Timur. Angin itu menumbangkan sejumlah pohon dan papan reklame. Sebuahgapura penanda batas wilayah Desa Kepuhanyar dan Desa Mojoanyar nyaris ambruk. Ranting pohon tanjung dan sonokeling di sepanjang Jalan Gajah Mada, Jalan Pahlawan, dan Jalan Majapahit di Kota Mojokerto tampak berserakan. Bahkan, lampu pengatur lalu lintas pun tak dapat berfungsi dengan baik.
c.       Penalaran Deduktif – Induktif
Pada hakikatnya kalimat topik dalam satu paragraf hanya satu. Akan tetapi, ada kalimat topik yang ditempatkan di awal dan diakhir paragraf. Penalaran semacam ini disebut penalaran deduktif – deduktif.
Contoh:
Penyakit kaki gajah disebabkan oleh cacing filarial. Cacing ini berbentuk silindris, halus seperti benang putih serta berukuran panjang 55 – 100 mm dan tebal 0,16 mm. Cacaing jantan lebih kecil, berukuran 55 mm × 0,09 mm. Larva mikrofilaria sekali keluar bisa mencapai puluhan ribu berukuran 200 – 600 mikron. Cacing ini diisap oleh nyamuk dan dipindahkan ke tubuh manusia melalui gigitannya. Kegiatan cacing mini ini menyebabkan kaki dan tangan penderitanya berubah berukiuran besar atau yang disebut penyakit kaki gajah.
Pikiran utama       : Penyebab penyakit kaki gajah.
Pikiran penjelas    : (1) Ukuran cacing filarial.
 (2) Ukuran cacing jantan (filarial).    
 (3) Jumlah larva mikrofilaria sekali ke luar.
 (4) Nyamuk memindahkan cacing filaria ke tubuh manusia.
Pikiran utama       : Kegiatan cacing mini menyebabkan penyakita kaki gajah.
d.      Penalaran Induktif – Deduktif
Paragraf induktif – deduktif adalah paragraf yang diawali dan diakhiri dengan kalimat penjelas sedangkan kalimat utamanya terletak di tengah pargraf.
Contoh:
            (1) Pasar Induk Keramat Jati setiap hari dibanjiri pembeli. (2) Sejak pukul 01.00 dini hari pasar ini sudah mulai ramai. (3) Boleh dikatakan, pasar yang menjual aneka buah dan sayur mayur itu tak pernah sepi. (4) para pembeli berdatangan silih berganti dari penjuru Jakarta. (5) Bahkan, ada juga yang datang dari Tangerang dan Bekasi.
Pikiran penjelas           : (1) Pasar induk Kramat Jati dibanjiri pembeli.
                                      (2) Pukul 01.00 dini hari  sudah mulai ramai.
Pikiran utama              : (3) Pasar Induk Keramat Jati tak pernah sepi
Pikiriran penjelas         : (4) Pembeli berdatangan silih berganti.
  (5) Ada juga yang datang dari Tangerang dan Bekasi.



Sumber: Seri Pendalaman Materi Bahasa Indonesia SMK dan MAK hlm. 2 - 4.
Load disqus comments

0 komentar