TIGA BUKU NARASI FAKTUAL (Sejarah, Biografi, Otobiografi)
SEJARAH
Judul Buku : Sejarah Pendidikan Indonesia
Nama Penulis : Prof. Dr. S. Nasution, M.A.
Urutan Cetakan : Cetakan
pertama, Maret 199
Cetakan
kedua, Oktober 2001
Nama Penerbit : PT. Bumi Aksara, Jl. Sawo Raya No. 18 Jakarta 13220
Tahun Terbit : 2001
Kota Terbit : Jakarta
Isi
buku:
Buku ini berisikan tentang sejarah pendidikan
Indonesia yang diawali dari datangnya orang-orang Belanda ke Indonesia, yang
mulanya bukan untuk menjajah melainkan untuk berdagang, mencari rempah-rempah,
serta menyebarkan agama-agama yang mereka anut dan mereka dimotivasi oleh
hasrat untuk mengeruk keuntungan yang sebesar-besarnya. Seiring perjalanan
waktu semakin lama, orang-orang Belanda semakin merajalela untuk menguasai
bangsa Indonesia sepenuhnya, bahkan sejak peperangan kolonial yang terjadi
antara Indonesia dengan Belanda, Indonesia dikuasai oleh pemerintahan Belanda
karena kondisi pendidikan saat itu masih lemah.
Selain itu kondisi kebutuhan ekonomi, politik,
maupun sosial masyarakat Indonesia kurang
memadai, sehingga pemerintahan Belanda mengadakan dorongan kepada masyarakat Indonesia
yaitu dengan memberikan kesempatan kepada setiap anak-anak desa untuk memasuki
pendidikan mulai dari tingkat dasar, menengah sampai ke jenjang pendidikan yang
lebih tingggi. Meskipun pada awalnya mengalami beberapa permasalahan dalam berbagai
program-program pendidikan semenjak periodee VOC karena sedikitnya jumlah anak
Belanda dan sekolah kebanyakan diselenggarakan dalam bahasa Melayu dan bahasa
Portugis.
Mula-mulanya banyak yang keberatan terhadap Sekolah
Desa ini, namun Van Heutz sangat yakin akan manfaat sekolah desa yang di
selengarakan ini dapat bermanfaat sehingga pada akhirnya berhasil dibuktikan
dikarenakan adanya bantuan dari berbagai instansi dan tokoh-tokoh pemerintahan
yang ikut serta demi kemajuan pendidikan di Indonesia dan ini bisa dijadikan
suatu modal bagi kemajuan pembangunan untuk dijadikan bekal dimasa yang akan
datang.
BIOGRAFI
Judul
Buku : Prof. Ir. Soetedjo
Hasil Karya dan Pengabdianya
Nama
Penulis : Muljono
Urutan
Cetakan : Cetakan pertama,
tahun1981
Cetakan kedua, tahun 1983
Nama
Penerbit : Depertemen
Pendidikan dan Kebudyaan Sejarah dan Nilai Tradisional Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah
Nasional
Tahun Terbit : 1983
Kota Terbit : Jakarta
Isi
buku:
Buku ini berisikan mengenai karya dan pengabdianya Prof.
Ir. Soetedjo yaitu sebagai tokoh senior sekaligus tokoh tua di ITB yang sangat
dihormati dan dicintai oleh para dosen rekanya sebab ia mempunyai sifat-sifat
yang baik dan mempunyai banyak jasa bagi ITB. Dia lahir pada tanggal 19
November 1901, tepatnya di Jakarta, dari enam bersaudara, satu saudara
perempuan dan empat orang saudara laki-laki, ia terlahir dari pasangan keluarga
keturunan suku Jawa ayahnya yang bernama Dokter Daroesman dan Ibunya berasal
dari Betawi.
Pendidkan yang diperoleh oleh Soetedjo yaitu pada
thun 1910-1916 belajar di Eerste Eurpesce
school di Bogor, tahun 1921-1926 belajar di technische hooge school Bandung, tahun 1926 ia tamat dri sekolah
tinggi tersebut bersama Soekarno, Ondang dan Anwari..
Awal mulanya Soetedjo jadi insinyur dimulai dari
Pekalongan sebagi ingenieur in
tijdelijike dienst, yaitu insinyur
dalam dinas sementara pada tahun 1926-191930, tahun 1930-1933 ia bekerja di
Semarang sebagai insinyur kelas dua dalam Provincial
Waterstaatsdients Miden Java, dan banyak lagi dari berbagai bidang yang ia
kelola, baik di daerah maupun luar daerah, bahkan dalam pengabdianya tersebut
Soetedjo mendapatkan berbagai penghargaan maupun bantuan dari pihak luar karena
berkat kerjanya yang disiplin serta dapat memberikan perkembangan-perkembangan
yang lebih maju dan sangat berjasa terhadap semua orang.
Samapi akhirnya tiba masa pengsiun Soetedjo pada
awal bulan Juli 1971, tetapi baru dua tahun setelah menjalani masa pengsiun
pada tahun 1973 datanglah Ir. Mansoer agar Soetedjo bersedia menjadi direktur
Akademik Teknologi Nasional, kemudian dari Direktorat Penyelidikan Masalah Air
(DPMA) agar bersedia menjadi penasehat ahli dalam direktorat penyelidikan
tersebut, tetapi pada hari Sabtu tanggal 25
April 1981 jam 02.20 Prof. Ir. H. R. Sotedjo pada usia 80 tahun
meninggal dunia pada saat sebelum meninggalnya ia sempet dibawa ke rumah sakit
tepatnya di Rumah Sakit St Boromeus
Bandung, dikarenakan mengalami pendarahan otak dan sebagian tubunya mengalami
kelumpuhan sehingga pada akhirnya dia meninggal dunia dan dimakamkan di
pemakaman Sirnaraga Bandung.
OTOBIOGRAFI
Judul
Buku : Dr. A. H. Nasution
Memenuhi Panggilan Tugas
Nama
Penulis : Dr. A.H. Nasution
Urutan
Cetakan : Cetakan
pertama--Jakarta: Gunung Agung,1985
Nama
Penerbit : PT. Gunung
Agung-Jakarta 1985 anggota IKAPI
Tahun
Terbit : 1985
Kota
Terbit : Jakarta
Isi
buku:
Isi dari buku ini yaitu menceritakan perjalanan kehidupan
Dr. A.H. Nasution yang diambil dari pengalaman pribadinya dari mulai menjadi
seorang pimpinan TNI dalam perang pada Masa Awal Manipol–Nasakom, konsolidasi
TNI dalam kerangka untuk perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia.
Diawali dari
membuka jalan stabilitas ideologis serta
politas untuk memberikan politik
keamanan “kembali ke pengakuan Republik” demi untuk membangun bersama Republik
yang tercinta dengan kondisi “kembali ke UUD 45”, dalam persoalan itu TNI
mempunyai tekad untuk mencapai misi TNI yaitu memulihkan keutuhanan dan
keamanan seluruh Republik serta kesediaan Belanda menyerahkan Irian Barat
kepada Indonesia, maka Dr. A. H. Nasution beserta anggota TNI mempersiapkan
diri untuk pembebasan Irian Barat dalam bidang militernya.
Perjalanan yang sangata luar biasa yang di lakukan
Dr. A.H. Nasution semasa hdupnya banyak sekali peranan yang ia lakukan dari
mulai meminpin TNI dalam kemiliteran, sampai harus memenuhi panggilan-panggilan
tugasnya dari berbagai bidang baik dalam bidang politik, social, maupun dalam
bidang ekonomis, seperti adanya panggilan untuk mengikuti seminar-seminar,
pembinaan pendidikan generasi muda, kunjungan ke berbagai kampus luar negri
sepertin kunjungan ke Universitas Moskow, Uneversitas Unisoviyet dan banyak
lagi di luar itu.
Meskipun banyak rintangan- rintangan yang ia hadapi
dalam masa itu bahkan banyak persoalan-persoalan pahit yang menimpa dirinya
bersamaan dengan percobaan pembunuhan terhadap jendral-jendral, terhadap Presiden
Soekarno pada pase perampungan yang ke dua dalam Tri Program Kabinet Kerja yang
pada saat itu sebagai Mentri Keamanan Nasional ( MKN).
Perjuangan tak berhenti di situ terbukti dari
berbagai keaktifanya di berbagai bidang politik, sosial, maupun ekonomi
sehingga dalam kepemimpinanya sangat di segani oleh semua tokoh-tokoh
perjuangan, maupun oleh masyarakat pada saat itu, selama ia menjalani berbagai
tugasnya.
0 komentar