Senin, 22 Mei 2017

KOSAKATA

a.         Makna denotasi dan makna konotasi
Makna denotasi adalah makna kata atau kelompok kata yang didasarkan atas penunjukan yang lugas pada sesuatu di luar bahasa atau yang didasarkan atas konvensi tertentu dan bersifat objektif.
Contoh:
- Selama dua hari ini ia mengayuh bahtera di laut lepas.
Bahtera  → perahu atau kapal
- Para petani gagal panen karena padi mereka diserang tikus.
Tikus → salah satu binatang pengerat
b.        Makna konotasi adalah tautan pikiran yang menimbulkan nilai rasa pada seseorang ketika berhadapan dengan sebuah kata; makna yang ditambahkan pada makna denotasi.
Contoh:
- Selamat mengayuh bahtera kehidupan.
Bahtera  → kehidupan berumahtangga.
Bahtera bermakna konotasi tinggi (nilai rasa tinggi)
KPK mengalami kesulitan menangkap tikus-tikus yang menggerogoti uang Negara.
Tikus-tikus → Koruptor
Tikus-tikus bermakna konotasi kasar (tidak baik)
c.         Perubahan makna kata
1.    Perluasan makna (generalisasi)
Generalisasi adalah suatu proses perubahan makna kata dari yang khusus ke yang lebih umum atau dari yang lebih sempit ke yang lebih luas.
Contoh:
- Kata bapak dahulu bermakna ayah, sekarang semua orang yang lebih tinggi kedudkannya disebut bapak.
Kata berlayar dahulu bermakna mengarungi laut dengan kapal yang memakai layar, sekarang mengarungi laut dengan semua jenis kapal, tanpa layar sekalipun.
2.    Penyempitan makna kata (spesialisasi)
Spesialisasi adalah proses penyempitan makna kata.
Contoh:
- Kata sarjana dahulu bermakna cendekiawan, sekarang gelar kesarjanaan.
- Kata pembantu dahulu bermakna semua orang yang membantu, sekarang hanya hanya terbatas pada pembantu rumahtangga.
3.    Ameliorasi
Ameliorasi adalah makna yang baru diangap lebih baik daripada makna yang lebih lama.
Contoh:
- Kata istri dianggap lebih dan terhormat daripada bini.
- Kata melahirkan diangap lebih baik daripada beranak.
- Kata tunawisma dianggap lebih baik daripada gelandangan.
4.    Peyorasi
Peyorasi adalah proses perubahan makna kata menjadi lebih jelek atau lebih rendah daripada makna semula.
Contoh:
- Kata cerai dirasakan lebih kasar daripada kata talak.
- Kata mendengkur darasakan lebih kasar daripada kata nyenyak.
- Kata penjara dirasakan lebih kasar daripada kata lembaga pemasyarakatan.
5.    Sinestesia
Sinestesia adalah perubahan makna kata akibat pertukaran tanggapan dan dua indra yang berbeda.
Contoh:
- Kata-katamu sungguh sangat pedas untuk didengar.
- Pendengaranmu sungguh sangat tajam.
Kata pedas seharusnya ditanggapi oleh indra perasa (bibir/mulut) tetapi justru ditanggapi oleh indra pendengaran. Begitu pula kata tajam seharusnya ditanggapi oleh indra perasa (kulit), tetapi justru ditanggapi oleh indra pendengar.
6.    Asosiasi
Asosiasi adalah perubahan makna kata akibat persamaan sifat.
Contoh:
- Ia memberi amplop kepada prtugas sehingga urusannya cepat selesai.
Kata amplop berasosiasi dengan kata sogok atau suap.
- Nilai matematikaku merah.
Kata merah berasosiasi dengan jelek, tidak baik.
d.        Sinonim, Antonim, Homonim, Homofon, Homograf, Polisemi, dan Hipernim/Hiponim
1.     Sinonim
Sinonim adalah kata-kata yang sama atau hamper sama maknanya. Suatu kata dapat dikatakan bersinonim apabila kata-kata tersebut dapat saling menggantikan dalam kalimat yang sama.
Contoh:
- Tidak ada manusia yang hidup abadi atau kekal di dunia ini.
- Para penonton sepakbola dengan riang gembira menyaksikan tim kesebelasannya memasukkan bola ke gawang lawan.
Laksana           = abadi
Orisinal            = asli
Makna             = arti
Santai              = rileks
Upaya              = usaha
Wisma             = rumah
2.    Antonim
Antonim adalah kata-kata yang berlawanan maknanya.
Contoh:
- Perbuatan baik dan buruk selama hidup di dunia akan kita pertanggungjawabkan kelak di akhirat.
- Nilai bahasa Indonesia pada semester genap dan semester ganjil tidak boleh kurang dari 7 (tujuh), jika Anda ingin masuk PTN melalui jalur PMDK.
Ceking X Cembung
gulita   X terang
Dinamis X statis
Impor  X  ekspor
Feminim X maskulin
Konkret X abstrak
3.    Homonim
Homonim adalah dua kata atau lebih yang tulisan dan lafalnya sama tetapi artinya berbeda.
Contoh:
- Genting rumh itu banyak yang pecah
Genting = atap
- Akibat kecelakaan lalu lintas, kini keadaannya sangat genting.
Genting = gawat

Utara
1. arah mata angina
2. mengemukakan  
Roman
1. raut muka
2. jenis prosa





4.     Homograf
Homograf adalah dua kata atau lebih yang tulisannya sama tetapi lafal dan artinya berbeda.
Contoh:
- Banyak pejabat teras yang menyalahgunakan kedudukan.
Teras = pejabat inti
- Teras rumahnya kini penuh dengan bunga anthorium
Teras = bagian halaman
Seri (berseri-seri)
Gembira
Seri
Seimbang
Apel
Buah (buah apel)
Apel
Upacara
5.    Homofon
Homofon adalah dua kata atau lebih yang lafalnya sama tetapi tulisan dan artinya berbeda.
Contoh:
- Bunga kol itu bermanfaat untuk mencegah penyakit kanker.
Kol ; nama sayuran
- Kini mobil colt sudah semakin jarang kita jumpai.
Colt : merek kendaraan
Bank
Lembaga penyimpanan uang
Bang
Kakak
Sangsi
Ragu
Sanksi
hukuman
6.    Polisemi
Polisemi adalah kata yang memiliki banyak makna tetapi makna saling berhubungan.
Contoh:
- Daun pintu itu penuh dengan ukiran.
- Daun pisang kelutuk sangat baik untuk membungkus pepes ikan.
Hubungan makna : keduanya mengandung makna lebar.
Kepala sekolah
Jatuh sakit
Kepala pusing
Jatuh dari pohon
Kepala susu
Jatuh bangun
7.    Hipernim dan Hiponim
Hipernim adalah kata yang maknanya mencakup beberapa beberapa kata lain.
Contoh:
- Ada beberapa macam jenis ungags, yakni itik, ayam dan angsa.
- Yang termasuk logam mulia adalah emas, perak, dan platina.
Kayu
Sengon, mahoni, kamper
Buah
Manga, jeruk, jambu
     Hiponim adalah kata yang maknanya telah tercakup pada kata yang lain.
     Contoh:
- Kelapa, palem, pinang, dan enau termasuk tumbuhan palma.
- Menginap, melirik, memandang, dan memperhatikan masih dikategorikan
melihat.
Permata, zamrud, giok
Batu berharga
Menjinjing, memikul, mengepit
Membawa
e. Kata baku dan tidak baku
Kata baku adalah kata yang penulisannya sesuai dengan ketentuan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Di dalam KBBI, kata yang tidak baku tidak diberikan definisi atau penjelasan tetapi diberi tanda panah untuk merujuk kata baku.
Contoh:
Khutbah          →        khotbah
Lobang            →        lubang
Tidak Baku


Baku
Tidak Baku
Baku
Ijin


Izin
Aktifitas
aktivitas
Jaman


Zaman
Berulang kali
Berkali-kali
Praktek


Praktik
Mawas diri
Wawas diri
Resiko


Risiko
Sekedar
Sekadar
Seksama


Saksama
Standarisasi
Standardisasi
f.  Istilah
Istilah adalah kata atau gabungan kata yang dengan cermat mengungkapkan makna konsep, proses, keadaan, atau sifat yang khas dalam bidang tertentu.
Contoh:
-  Bangunan yang kokoh itu dirancang oleh wastudiawan yang piawai.
Makna istilah wastudiawan atau arsitek adalah ahli perancang bangunan (istilah dalam bidang teknik).
- Objek wisata budaya seperti candi dan kraton harus tetap dilestarikan.
Makna istilah wisata budaya adalah wisata untuk mengenali hasil budaya (istilah dalam bidang pariwisata). 
Read more